Monday, June 28, 2010

Future of Korean Fashion in 2010

Unlike previous years when the focus was on the local market, Seoul Fashion Week placed more emphasis on global competitiveness.

Korea Fashion Association chairman Won Dae-yun said the survival of the Korean fashion industry is hinged on its ability to compete with foreign brands. Many Korean designers and brands are known for their high-quality, but also for their expensive price tags.

``Most Korean garments are very expensive because they only focus on the local market. That's why they don't want to export. But the local market is already 50 percent occupied by foreign brands, so many local designers are screaming that they are having difficulty and can't survive. But they don't even try to make their prices lower,'' he said.



Won, the former CEO of Cheil Industries who was responsible for launching brands such as Bean Pole, suggested that Koreans should make their design, quality and pricing globally competitive if they want to make inroads into the international market. Or maybe even incorporate unique elements of Korean culture to make them stand out from the rest.

``If we do Western clothing, we should add some Korean aspects to it such as Korean colors or fabrics to make it different. Otherwise, why would they buy from us … Western people don't know much about Korean culture or lifestyle, so we should try to make them understand and recognize Korea. Maybe in five years or later, we can have a world class Korean designer or fashion brand,'' he said.

Interestingly, the government is pushing Korean fashion designers more aggressively into the international markets through fashion shows and events.

The ``Concept Korea: Fashion Collective 2010'' will introduce several Korean designers during New York Fashion Week in February. Organized by the Ministry of Culture, Sports and Tourism and the Korea Culture & Contents Agency, the project involves opening a Korean showroom at the New York Public Library from Feb. 12 to 14.

Six Korean designers have been chosen to showcase their collection: Park Choon-moo (DEMOO), Jung Wook-juun (JUUN.J), Chung Ku-ho (KUHO), Kim Suk-won and Yoon Won-jung (Andy & Debb), Hong Seung-wan (ROLIAT) and Lee Doii (Doii Paris).

Lee, who has worked for Christian Dior and Kenzo in Paris, says that Korean designers are very talented, but some haven't quite embraced the idea of going global.

``I think Korean designers haven't yet recognized the importance of being international yet because Korea has a tradition that Korean people stay together. But in the last few years, people have been more aware of the international market. But with the help of the government, I think it will start happening,'' Lee said.

Friday, June 25, 2010

american girl trend fashion 2010

Ohhhh I did something totally insane and spent money on a pair of boots that look like this:

Yes. They will be here tomorrow. Wonderful Guess "Maeve" boots. Kind of gothic but I can't wait to wear it with my chiffon dress with tights and leg warmers, a black blazer, and some crazy coloured scarf.

So now for some outfits that I would gladly wear. Because we all have Lacroix, Moschino and Schouler lying around in our closets.








SO EXCITED. SO IN LOVE.

Monday, June 14, 2010

Busana Motif Floral Untuk Berbagai Kesempatan

Bookmark and Share


Dalam pertimbangan memilih sebuah busana, motif termasuk dalam urutan teratas selain Model. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, saling bersinergi serta menguatkan tampilan pemakainya.

Motif bunga atau floral print tak pernah habis digali atau pudar termakan waktu. Ia terus mencuri perhatian dengan beragam variasi.

Agar tidak terlihat ketinggalan zaman. Anda harus peka memilih motif yang sesuai dengan karakter pribadi dan tren terkini.

Untuk motif floral besar, lebar dan cerah sering kali memanjakan para fashionista. Motif ini biasa ditawarkan untuk gaun panjang, busana pas badan dan lengan balon yang tengah naik daun.

Jika Anda memakai kemeja bermotif bunga, sebaiknya jangan padukan dengan bawahan bermotif senada. Pilihlah bahan denim atau bahan kain untuk menciptakan kesan natural. Dengan begitu, Anda dapat menonjolkan kemeja yang dikenakan.

Bila Anda menghadiri acara semi formal dengan tema santai, model pakaian boho sangat cocok dikenakan. Model yang longgar dibagian pinggul ke bawah memberikan kesan feminim dan eksotis.

Untuk Anda yang ingin menghadiri acara resmi sebaiknya pilihlah bahan satin. Sementara untuk sepatu disarankan memakai peep-toe atau stiletto.

Gelaran Fashion untuk FIFA World Cup 2010

Bookmark and Share


Maraknya pembukaan world cup beberapa hari yang lalu memang menyita perhatian publik. Salah satunya adalah penampilan Shakira yang luar biasa.

Selain suaranya yang indah, penampilannya malam itu tak lepas dari busana seksi yang ia kenakan. Roberto Cavalli ternyata pria dibalik penampilan spektakuler Shakira.

Desainer kawakan Roberto Cavalli ikut berpartisipasi dalam maraknya pesta bola dunia. Cavalli merancang pakaian penyanyi seksi Shakira untuk penampilannya saat upacara pembukaan FIFA World Cup 2010 yang bertempat di Johannesburg, Afrika Selatan.

Dengan membawakan single terbarunya yang juga menjadi lagu resmi FIFA World Cup 2010, Waka-Waka, Shakira tampil di panggung dengan mengenakan jumpsuit bermotif kulit zebra dan fringed skirt berbahan sutra. Untuk aksesorinya, Shakira juga mengenakan bracelet kulit dengan detail fringed serta hiasan mutiara.

Dua buah penampilan Shakira tersebut dibuat secara khusus oleh Roberto Cavalli. Sebelumnya Cavalli juga sempat merancang busana untuk Leona Lewis dan Spice girls untuk acara spesial lainnya.

sexy girl fashion


bra design jewerly


bet transparent fashion

red fashion design

new dress design

fashion show

Friday, June 4, 2010

Trend 'Precious Women'


Metrogaya - Seiring perkembangan dalam dunia fashion, tampilan batik kian bergaya. Ini dapat dilihat pada koleksi terbaru yang ditampilkan Drupadi Premium Batik Collection pada akhir pekan kemarin di graha Miracle MH Thamrin, Surabaya. Dengan sentuhan modern sarat kreativitas, Drupadi Batik mempersembahkan busana batik elegan untuk wanita.

Bertajuk 'Precious Women' koleksi terbaru butik milik Lisa Purwadi tersebut mampu mengubah mindset kekunoan batik. Terdapat 16 busana batik yang ditampilkan. Ke-16 batik yang diperagakan model-model itu menampilkan motif batik dari Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Cirebon, Lasem, Tuban, dan Sidoarjo. "Motif batik tiap daerah memiliki perbedaan masing-masing. Selain memiliki keindahan, motif tersebut juga memiliki makna, pesan, dan harapan," jelas Lisa.

Batik Jogja Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya, seperti Sidomukti, Sidoluhur, motif garuda, tumbuhan yang mengandung makna permohonan agar hidupnya berkecukupan atau mukti. Sedangkan motif Parang merupakan simbol penyemangat perang di Jogja/Surakarta. Batik Cirebonan lebih beraneka warna dan menggunakan unsur-unsur warna lebih cerah. Batik Sidoarjo tampil dengan warna yang lebih berani menjadikannya berani tampil beda tidak terikat pakem.

Untuk tampilan design, Drupadi memilih design yang ringan, simple dengan warna-warna segar sampai pada tampilan elegan vintage. "Kita berharap fenomena cinta batik tidak hanya sebatas tren sesaat tapi makin banyak wanita yang mencintai batik karena pesonanya," simpul wanita berparas cantik ini. Ke sumbernya